Tantangan Public Relations Bagi Komunikasi Bisnis dan Profesi di Masa Kini
by , 10 September 2014
0

Tanggal 1 September 2014 yang lalu, Himpunan Mahasiswa Hubungan Masyarakat (Hima Humas) Fikom Unpad mengadakan kegiatan Seminar PROrientation 2014. Kegiatan ini merupakan kegiatan yang diperuntukkan untuk mahasiswa jurusan Ilmu Hubungan Masyarakat angkatan 2013 sebagai bagian dari Orientasi Jurusan.

Kegiatan Seminar ini membicarakan hal menarik mengenai perkembangan Public Relations (PR) saat ini, terutama perkembangan PR di Indonesia. Pembicara pertama yaitu Noke Kiroyan, founder dan juga CEO dari Kiroyan Partners. Beberapa hal yang dibahas oleh Noke Kiroyan adalah mengenai tantangan PR saat ini. Menurut Noke Kiroyan, ada beberapa hal yang memang perlu diperhatikan oleh public relations officer, yaitu :

  1. Belum adanya pengakuan mengenai profesi public relations secara profesional di Indonesia. Hal ini mengakibatkan beberapa dampak yang cukup serius bagi keadaan PR itu sendiri di Indonesia. Dampak yang pertama yaitu banyaknya orang yang bisa menjadi PR bagi suatu perusahaan meskipun tidak memiliki background studi yang berasal dari public relations atau komunikasi. Hal ini akan berakibat buruk bagi perusahaan itu sendiri karena meskipun public relations bisa dipelajari secara independen namun teori – teori mengenai public relations akan benar – benar dipahami dan dilakukan oleh orang – orang yang memang memiliki background sebagai public relations. Dampak selanjutnya adalah sebagian besar perusahaan akan lebih memilih untuk menggunakan jasa iklan, karena memang iklan memiliki bukti dan hasil yang nyata dan instan sedangkan public relations membutuhkan waktu yang lebih lama dan memiliki hasil yang juga tidak eksplisit.
  2. Public relations di Indonesia cenderung lebih mengarah ke teknis daripada strategis. Hal ini merupakan dampak vital dari penyebab yang sebelumnya. Karena begitu banyak orang yang bukan berasal dari public relations diangkat menjadi PR suatu perusahaan, maka bukan suatu hal yang aneh jika kebanyakan aktivitas PR yang dilakukan cenderung lebih ke teknis dan bukan strategis. Ketika seorang PR tidak menguasai secara menyeluruh antara teknis dan strategi PR, maka ia tidak bisa membuat rancangan program PR yang sesuai dengan kebutuhan perusahaannya dengan tepat. Selain itu dapat dipastikan PR officer tersebut juga tidak akan mampu atau kurang mampu untuk membantu perusahaannya keluar dari masa krisis.

 Setelah melihat tantangan PR dijaman sekarang. Seminar ini juga membahas mengenai pentingnya internal branding untuk business communication dengan narasumber Amanda Putri Afrili yang saat ini bekerja sebagai Senior Consultant di AsiaPR. Menurut paparan Amanda, untuk bisa menjadi seorang PR yang handal selain dibutuhkan kemampuan untuk bisa melewati tantangan PR di jaman sekarang, diperlukan juga kemampuan untuk bisa melakukan internal branding yang baik. Internal branding dibutuhkan oleh setiap orang dan juga setiap perusahaan. Setiap orang bisa menjadi brand ambassador untuk dirinya sendiri dan juga untuk perusahaannya. Untuk mau dikenal sebagai perusahaan yang baik atau pun pribadi yang baik maka seorang PR harus memliki internal branding yang baik. Internal branding itu sendiri bisa berhasil jika dilakukan sesuai dengan values yang dianut oleh sebuah perusahaan.

 Untuk bisa memulai internal branding maka diperlukan 3 langkah yaitu :

  • Menyelaraskan antara brand personality, nilai – nilai yang dianut oleh perusahaan, dan kebudayaan dalam perusahaan.
  • Internalisasi mengenai values perusahaan untuk semua karyawan
  • Melakukan kegiatan yang berkaita dengan nilai – nilai perusahaan secara berkala dan kontinyu.

Ketika suatu perusahaan sudah memiliki internal branding yang kuat maka dalam kegiatan komunikasi bisnis perusahaan juga akan semakin lancar. Hal ini juga semakin dimudahkan ketika perusahaan tersebut memiliki seorang PR yang paham mengenai komunikasi dan public relations sehingga siap dalam menghadapi semua tantangan public relations saat ini.

Sumber : Seminar PROrientation 2014, Fikom Unpad, Jatinangor

Kontributor:

Ruth Theodora Jans

Public Relations Student of Atma Jaya Yogyakarta University

ruththeodorajans@gmail.com

WordPress › Error

There has been a critical error on this website.

Learn more about debugging in WordPress.