Tak Kenal Maka Tak Sayang: Menarget Konsumen
by , 27 March 2015
0

Lingkungan yang baru seringkali membuat kita waspada tentang siapa yang akan kita hadapi, seperti apa karakter mereka, dan kemungkinan-kemungkinan lain yang tak terprediksi. Kewaspadaan lambat laun akan hilang ketika kita sudah mengenali semua aspek di lingkungan tersebut dan paham bagaimana menghadapi segala kemungkinan yang ada. Dunia bisnis penuh dengan uncertainty condition, terutama tentang bagaimana memperebutkan perhatian konsumen. Sebenarnya tidak perlu berebut, kita cukup mengenali siapa konsumen yang akan kita sasar dan fokus hanya untuk memikat hati mereka saja. Tidak semua orang harus menjadi fokus perhatian kita, karena tidak semuanya menjadi target konsumen di bisnis kita.

Lowe melakukan survey yang menghasilkan tipologi psikografis konsumen Indonesia. Di samping keterbatasan survey karena tipikal manusia yang dinamis, mari kita kenali wajah konsumen Indonesia:

  1. Established Confident (“orang alim”) – 15,2 %.

Umumnya laki-laki, urban, usia matang, SES tinggi, pendidikan tinggi. Berkarakter ramah dan menyukai keharmonisan di lingkungan, merasa senang jika dapat menolong orang lain, konservatif dan normatif, bagi mereka sangat penting untuk dihargai dan dianggap bertanggung jawab oleh lingkungannya, umumnya sangat percaya diri dan mereka berada pada jalur yang benar sesuai dengan yang mereka inginkan, tidak menyukai TV dan Iklan.

  1. The Optimistic Family Person (Ibu “PKK”) – 13,5 %.

Umumnya wanita, rural, usia matang, SES rendah. Karakteristiknya menjalani hidup dengan bersahaja, realistis, kekeluargaan, dan normatif. Menyukai memasak sebagai hobi tidak sebagai suatu kewajiban, hidupnya hanya untuk keluarga dan orang di sekelilingnya. Di waktu senggang, kelompok ini melakukan tidur siang, mengunjungi keluarga, rekreasi bersama keluarga, Window Shopping dan menyukai iklan.

  1. The Change-Expecting Lad (“Anak Nongkrong”) – 10,5 %.

Umumnya laki-laki, urban, usia muda, SES rendah. Hidupnya berorientasi pada teman-teman kelompoknya (All is one and one is all), menurut mereka teman adalah segala-galanya, tidak terlalu optimis dengan masa depan mereka namun mengharapkan perubahan, cukup toleran terhadap seks serta suka menonton TV, mendengarkan musik dan mengamati iklan.

  1. Cheerful Humanist (“Lembut Hati”) – 12,1%.

Umumnya perempuan, rural, usia muda, SES rendah. Cenderung tidak suka menjadi pusat perhatian, walaupun diterima lingkungannya. Menyukai lingkungan yang damai dan penuh harmoni, sangat menaruh perhatian dan empati pada lingkungan dan orang disekitarnya, merasa dihargai jika lingkungannya menerima apa yang mereka lakukan serta tidak terlalu suka menonton tv dan memperhatikan iklan.

  1. Introvert Wallflower (Pasrah) – 8,1%.

Perempuan, rural, usia matang, SES rendah, pendidikan rendah. Tipe orang yang tidak menginginkan banyak hal dalam hidupnya atau bisa dibilang bukan tipe pemimpin. Umumnya introvert, memiliki sedikit teman namun sangat loyal. Tipe orang yang bijaksana, rendah hati dan pekerja keras. Tidak terlalu optimis pada masa depan mereka serta memasak dan berkebun menjadi hobi mereka, selain menonton tv, mendengarkan musik dan religius.

  1. The Savvy Conqueror/ City Slickers (“Main untuk menang”) – 16%.

Umumnya laki-laki, urban (Jakarta A+), usia matang, SES tinggi, berpendidikan tinggi. Tujuan hidup adalah kejayaan dan kemakmuran, menyenangi kompetisi dan senang dikagumi orang lain, cenderung dominan dalam pergaulan, orang-orang yang senang bertindak (the man of action), menyenangi tindakan yang spontan dan menantang. Suka fashion, menikmati cuisine, menyukai iklan dan politik serta pandai berfilosofi. Menyukai traveling dan penikmat makanan di luar rumah.

  1. The Networking Pleasure Seeker (“Gaul-Glam”) – 11%.

Umumnya perempuan, urban (Jakarta A+), usia matang, SES tinggi, pendidikan Tinggi. Sangat memuja materi dan ingin bisa tampil dalam majalah Tatler, kerap tampil di berbagai acara informal untuk menambah dan membina jaringan/ network. Bagi mereka, berteman adalah investasi dan kelompok ini menunggu terjadinya perubahan di Indonesia. Mengikuti setiap perkembangan fashion, menyukai iklan, dan mengamati bidang-bidang lain seperti lingkungan, sejarah, dan ilmu-ilmu sosial

  1. The Spontaneous Fun-Loving (“Bintang Panggung”) – 13,6%.

Umumnya laki-laki, urban, usia matang, SES tinggi. Golongan individu yang suka diperhatikan seperti halnya seorang bintang. Mereka suka bergaul, suka pamer dan menyenangi aktivitas di luar rumah seperti pesta dan kumpul-kumpul. Menyukai hal-hal baru yang sedang menjadi trend seperti fashion dan gadget serta kelompok ini sangat menikmati hidup.

Untuk bisnis anda, sudah tau akan menembak konsumen yang mana?

 Oleh: Intan Tanjung Sari

Sumber gambar: blogcdn.com

WordPress › Error

There has been a critical error on this website.

Learn more about debugging in WordPress.