
Sudah beberapa hari ini lini masa media online dan media sosial di Indonesia diramaikan perbincangan tentang Pokemon GO. Mulai dari berita di media massa, tranding topic, sampai hadirnya meme yang bertemakan tentang Pokemon GO. Lalu tahukan PRiders apa itu Pokemon GO? Mengapa hal tersebut sampai membuat viral yang begitu luas di jejaring internet?
Pokemon adalah singkatan dari Pocket Monsters yakni sebuah kartun televisi yang booming pada tahun 90’an. Dalam series nya pokemon memiliki banyak karakter monster yang mempunyai kemampuan khususnya masing-masing. Seiring berjalannya waktu, pokemon mulai dibuat dalam versi video game.
Pokemon Go adalah sebuah permainan berbasis augmented-reality (AR) yang dikembangkan oleh Pokémon Company yang bekerja sama dengan Nintendo dan Niantic dimana pemain bisa merasakan sensasi petualangan untuk mencari Pokémon di dunia nyata. Game ini bisa diunduh secara gratis di Android dan iOS di negara lain, di Indonesia sendiri masih belum ada kepastian kapan akan dilaunching, meski beberapa pengguna smartphone berhasil menginstall di smarthphone mereka. Cara mainnya, pemain akan bertindak sebagai pencari Pokémon dengan cara berjalan-jalan ke tempat-tempat yang terdeteksi ada Pokémon di tempat itu. Permainan ini membutuhkan jaringan internet dan GPS agar game Pokémon Go bisa berjalan dengan lancar.
Tidak lama setelah launching, pengguna harian Pokemon Go sudah berhasil melewati jumlah pengguna harian twitter di Amerika Serikat. Lantas hal apa sajakah yang membuat game ini menjadi bahan perbincangan dan dinanti-nanti oleh para netizen?
- AR atau augmented-reality
Augmented Reality adalah konsep game Pokemon GO yang membedakan game pokemon ini dengan game konsol ataupun yang lainnya. Jika pada game konsol PRiders mencari pokemon hanya dengan menggerakan jari-jari anda sambil tiduran ataupun ngemil. Berbanding terbalik dengan Pokemon Go, PRiders harus berpetualang di dunia nyata untuk mencari Pokemon favorit PRiders. Dan penampakan Pokemon hanya dapat dilihat menggunakan smartphone android dan iPhone saja. Pokemon yang PRiders dapatkan bisa dilatih dan bertarung dengan pokemon milik orang lain.
- Lokasi Permainan
Pada game Pokemon GO ini PRiders akan dipaksa untuk tidak diam pada satu tempat pada saat bermain. Event dan objek yang ada di game ini memiliki lokasi tersendiri di dunia nyata. Sehingga untuk mendapatkan pokemon tertentu, pemain harus meninggalkan rumah dan pergi ke lokasi secara spesifik. Berbagai jenis Pokemon dapat ditemukan di beberapa area geografi dunia. Sebagai contoh, jika pemain pergi ke daerah sungai, akan menemukan Pokemon berjenis air. Tentunya ini bakal mengajak pemain untuk menjelajah berbagai daerah. Saking dipaksanya pemain untuk berjalan mencari pokemon, game ini mendapat julukan oleh netizen sebagai “game anti mager” di dunia maya.
- Kehadiran berbagai jenis Pokemon
Untuk para generasi 90’an pastilah tidak asing dengan kartun Pokemon. Pokemon yang menceritakan tentang para binatang yang memiliki kekuatan yang bisa ditangkap dan dilatih oleh anak-anak atau disebut trainer. Dalam game Pokemon GO ini PRiders akan dibuat bernostalgia dengan berbagai jenis karakter pokemon, dikarenakan game ini mengangkat aneka ragam jenis monster Pokémon dari generasi pertama yang menurut saya jauh lebih familier di mata penggemar seperti Pikachu, Bulbasaur, Squirtle, dan banyak lagi lainnya.
Lagi dan lagi, memes menjadi senjata ampuh dalam strategi untuk membuat kampanye menjadi viral. Ini terlihat dari para netizen yang kreatif yang juga tidak mau melewatkan moment booming nya game Pokemon GO. Banyak gambar-gambar lucu (meme) yang bertebaran di dunia maya tentang Pokemon GO. Itu membuat jangkauan informasi tentang Pokemon GO semakin meluas dan semakin diminati oleh para pengguna smartphone. Saking banyaknya penggemar, jumlah pemain aktif harian game ini di Amerika Serikat sudah hampir menyaingi pengguna Twitter. Menurut data Similiar Web, jumlah pengunduh dan pengguna harian aplikasi Pokemon Go di AS mencapai 60 persen.
Penulis:
Fahrizal Gifari
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Telkom University
@Imfagi
Gambar: http://thefinancialbrand.com/