Malaysia Airlines Bersiap Melakukan Rebranding
by , 29 May 2015
0
Malaysia Airlines Logo-S

Setelah terpuruk akibat dua kecelakaan besar yang terjadi secara beruntun, maskapai Malaysia Airlines (MAS) berniat untuk melakukan perubahan. Langkah awal yang dilakukan oleh MAS adalah dengan merekrut Cristoph Mueller sebagai CEO. Mueller sebelumnya berkiprah di berbagai maskapai kenamaan dunia seperti Aer Lingus (Irlandia), Sabena (Belgia) dan Lufthansa (Jerman) serta berhasil membantu maskapai – maskapai tersebut hingga berkembang pesat.

Mueller sebagai CEO baru dengan tegas menyatakan perubahan yang akan dilakukan di MAS tidak hanya sekedar ‘ganti kulit’. “Ini tidak melanjutkan perusahaan lama dalam kulit baru, semuanya baru,” ujarnya. Pernyataan ini diperkuat dengan pernyataan Khazanah, perusahaan investor negara Malaysia. Khazanah mengungkapkan bahwa mereka telah menunjuk firma audit PricwaterhouseCooper (PwC) untuk mengawasi pemindahan aset dan liabilitas MAS pada perusahaan baru, Malaysia Airlines Bhd.

Dua kecelakaan besar yang terjadi secara beruntun memperburuk kondisi keuangan MAS setelah merugi beberapa tahun. Selama ini, MAS juga mengalami perselisihan antara manajemen dan serikat buruh yang menentang pengurangan pegawai. Selain itu, intervensi pemerintah dalam pengelolaan maskapai kerap kali terjadi. Ada pembagian proyek-proyek yang berkaitan dengan MAS berdasarkan konsesi politik. Hal ini cukup membuat MAS menjadi tidak kompetitif dengan maskapai lain.

Beberapa langkah sudah disiapkan oleh Mueller untuk mengatasi ini. Ia berencana merumahkan sepertiga dari 20.000 pegawainya. Kapasitas perusahaan juga akan dikurangi demi efisiensi. Dua armada A380 sudah siap untuk dijual, diikuti dengan beberapa armada pesawat lainnya. Selain aspek teknis tersebut, Mueller juga berencana membuat nama baru dan seragam baru. Di bawah Mueller, MAS sudah siap melakukan re-branding besar-besaran.

Sumber gambar: photoenrichments.com