
Keselamatan anak sebagai korban perang sering tidak menjadi isu utama dalam forum internasional. Banyak organisasi yang bergerak di bidang kemanusiaan kemudian mencoba untuk meningkatkan kesadaran publik dengan berbagai kampanye kreatif.
Tidak tinggal diam, TOAD, salah satu agensi kreatif di London, Inggris, bersama dengan War Child, organisasi amal yang peduli terhadap anak korban perang dan Mother’s Best Child meluncurkan kampanye “HELP” yang bertujuan untuk mengumpulkan dukungan masyarakat dengan cara menandatangani petisi.
Petisi ini ditujukan untuk Justine Greening, Sekretaris Negara Bidang Pembangunan Internasional dari Inggris untuk meminta dia untuk memperjuangkan perlindungan terhadap anak-anak yang terkena dampak dari konflik. Justine Greening sendiri akan mengikuti UN World Humanitarian Summit yang akan digelar pada tahun depan. Forum ini bertujuan untuk mencari solusi bagi mereka yang terkena dampak dari konflik atau bencana dan akan dihadiri oleh pemerintah dari berbagai negara, organisasi kemanusiaan dan sektor swasta.
Untuk menarik orang agar bersedia menandatangani petisi tersebut, mereka membuat video dengan judul “Duty of Care” yang serupa dengan permainan “Call of Duty”. Dalam video tersebut, yang mempunyai peran utama justru seorang anak perempuan berusia 9 tahun bernama Nima yang berusaha untuk menyelamatkan diri saat terjadi perang.
Video Help ini mampu menarik perhatian penonton karena dengan apik menggambarkan situasi perang dengan alur yang menegangkan, seolah-olah menempatkan penonton pada posisi Nima sebagai korban perang yang hendak menyelamatkan diri. Cerita dalam video ini pun berasal dari kesaksian-kesaksian anak-anak yang menjadi korban perang di Afrika dan Timur Tengah
Sementara video tersebut diputar, penonton akan diberikan beberapa pilihan untuk menyelamatkan Nima dengan cara menandatangani petisi secara online di www.warchild.org.uk/campaigns.